Minggu, 23 Februari 2014

Hasil Pertanian





Apa itu Gula Aren Gula aren atau biasa yang disebut dengan gula merah. Gula aren dihasilkan dari nira pohon enau dengan pengolahan yang masih terbilang tradisional. Gula aren sudah dikenal sejak lama masyarakat Indonesia, terutama penduduk pedesaan yang masih menggunakan gula aren sebagai gula konsumi sehari-hari dibanding dengan gula tebu.
Gula aren atau Gula merah adalah pemanis yang dibuat dari nira yang berasal dari tandan bunga jantan pohon enau. Gula aren biasanya juga diasosiasikan dengan segala jenis gula yang dibuat dari nira, yaitu cairan yang dikeluarkan dari bunga pohon dari keluarga palma, seperti kelapa, aren, dan siwalan.
Gula aren merupakan salah satu olahan makanan bersumber dari hasil pengolahan air nira yang berasal dari tandan bunga jantan pohon enau. Pengolahan nira hingga menjadi gula aren melalui proses perebusan hingga nira berubah menjadi cairan kental da berwarna pekat.

Gula aren banyak dikonsumsi sebagai salah satu bahan pemanis alami yang cukup aman bagi tubuh, selain itu kandungan dalam gula aren tersebut cukup penting peranannya untuk membantu memenuhi kebutuhan tubuh akan nutrisi tertentu
Gula aren yang dihasilkan dari bunga jantan pohon enau yang disimpah bumbung bambu dalam beberapa waktu. Kemudian menghasilkan nira yang dimasak dengan olahan tradisional untuk mendapatkan gula aren asli dan terbaik. Gula aren memiliki cita rasa yang sangat manis dibandingkan dengan gula biasa pada umumnya yang mengandung bahan pemutih gula atau campurkan pemanis buatan.
Indonesia merupakan penghasil terbesar dalam produksi gula aren terbaik. Gula aren memiliki kandungan senyawa alami tidak seperti gula biasa. Gula aren mengandung beberapa unsur kandungan senyawa seperti : vitamin B kompleks, glukosa, garam mineral dan yang paling utama memiliki kadar kalori yang cukup tinggi diselingi dengan kadar glisemik gula terendah yakni 35 GI (Indeks Glisemik).
Gula aren juga memiliki keunggulan yakni gula aren tidak secara langsung larut dalam tubuh, namun diserap secara perlahan, oleh karenanya gula aren dapat bertahan lama di dalam tubuh. Sehingga tidak secara langsung meningkat kadar gula darah dalam tubuh. Gula aren aman dikonsumsi oleh penderita diabetes.
Gula aren yang telah dicerna di dalam tubuh akan melepaskan energi untuk tubuh dalam waktu yang cukup lama dan kandungan riboflavinnya mampu membantu melancarkan metabolisme sistem pencernaan dalam tubuh. Gula aren dapat digunakan dalam berbagai hidangan makanan atau minuman dengan mencampurkan gula aren sebagai penggantu gula tebu atau gula pasir.
Gula aren tidak seperti gula pada umumnya. Ketika konsumsi gula, gula akan memecahkan glukosa dala darah dan mampu menaikkan kadar gula darah menjadi tinggi. Berbeda dengan gula aren ketika dikonsumsi gula aren tidak secara langsung memecahkan diri menjadi glukosa secara cepat namun dengan perlahan sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah dalam tubuh sehingga aman bagi penderita diabetes.
Gula aren tidak mengandung bahan kimia negatif dalam pembuatannya. Gula aren menghasilkan rasa manis alami yang memang sudah berasal dari nira. Sehingga aman dikonsumsi bagi siapa saja termasuk penderita diabetes, maka tidak akan mengganggu produksi insulin dan dapat menentramkan kerja pankreas.
Dalam sebuah buku Perma Culture Plants di tahun 2004 menyebutkan kandungan senyawa yang dimiliki gula aren berfungsi dalam membantu menjaga dan membersihkan saluran sistem pencernaan mulai dari tenggorokan hingga ke lambung. Dengan kandungan riboflavin yang dimiliki gula aren dapat membantu melancarkan proses metabolisme dalam sistem pencernaan dan mengoptimalkan fungsi sel sehingga menghasilkan energi yang bertahan lama bagi tubuh.
Sumber artikel; http://gulaaren.org/

Gula aren merupakan gula yang sudah sejak lama dikenal masyarakat Indonesia. Banyak penduduk pedesaan yang menjadikan gula aren sebagai suatu sumber penghasilan yang cukup tinggi terutama di daerah jawa tengah yang merupakan produsen asli penghasil gula aren terbaik. Gula aren tidak hanya dapat dimanfaatkan sebagai gula pada umumnya yang dicampur dalam jenis makanan atau minuman atau panganan tertentu.
Gula aren yang berasal dari bunga jantan pohon enau atau dikenal dengan nira merupakan penghasil gula terbaik dengan rasa manis yang sangat tajam namun tetap aman dikonsumsi. Saat ini banyak gula biang atau gula buatan yang dicampur dengan bahan pengawet atau bahan senyawa lainnya, sehingga banyak orang tidak menyadari apakah gula yang dikonsumsinya cukup aman atau tidak.
Gula aren cukup aman dikonsumsi dibandingkan dengan gula manis pada umumnya. Gula aren selain memiliki kandungan senyawa alami seperti yang telah disebutkan. Gula aren juga memiliki kandungan nitrogen, klorida (CI), sulfur dan boron yang tidak dimiliki gula pemanis lainnya.
Gula aren memiliki tingkat glisemik yang cukup rendah, ketika mengkonsumsi gula aren, gula tidak secara langsung memecah glukosa dalam darah, namun melepaskan energi secara perlahan sehingga tidak akan terjadi kenaikan atau penurunan kadar gula secara serta merta (tiba-tiba), sehingga tidak perlu merasa khawatir kadar gula dalam darah langsung melonjak tinggi atau rendah. Oleh karenanya gula aren aman dikonsumsi oleh penderita diabetes.
Bahkan dalam sebuah penelitian yang dikemukakan oleh Philippine Food Reseacrh Institute bahwa gula aren memiliki kandung makro nutrient lebih banyak dibandingkan dengan madu dan gula tebu.
Sumber artikel; http://gulaaren.org/


Gula aren merupakan pemanis alami yang dihasilkan dari tanaman aren. Bahan ini memiliki aroma dan rasa manis yang sangat tajam sehingga sering digunakan sebagai bahan pemanis pada pembuatan jenang dan dodol. Gula aren berasal dari nira yang dihasilkan dari tandan bunga jantan pohon enau.
Bunga (mayang) yang belum mekar diikat kuat (kadang-kadang dipres dengan dua batang kayu) pada bagian pangkalnya sehingga proses pemekaran bunga menjadi terhambat. Sari makanan yang seharusnya dipakai untuk pemekaran bunga menumpuk menjadi cairan gula. Mayang membengkak.
Setelah proses pembengkakan berhenti, batang mayang diiris-iris untuk mengeluarkan cairan gula secara bertahap. Cairan biasanya ditampung dengantimba yang terbuat dari daun pohon palma tersebut. Cairan yang ditampung diambil secara bertahap, biasanya 2-3 kali.
Cairan ini kemudian dipanaskan dengan api sampai kental. Setelah benar-benar kental, cairan dituangkan ke mangkok-mangkok yang terbuat dari daun palma dan siap dipasarkan. Gula merah sebagian besar dipakai sebagai bahan baku kecap manis.
Gula aren dipakai sebagai bahan pembantu untuk menimbulkan warna, memperkuat ketahanan warna dari pewarna alami. Selain itu gula aren dicampur dengan air dan kapur dipergunakan untuk nyareni.
Sebelum gula aren terbentuk. Lebih dahulu mengumpulkan sari nira dari bunga jantan dalam sebuah bumbung bambu. Sebelum nira mengalami peragian dan telah terjadi fermentasi maka nira tidak dapat dibuat gula aren. Oleh karenanya, bumbung bambu harus ditambahkan laru atau kawao yang berfungsi untuk pengawet nira alami.
Setelah nira cukup terkumpul dari bumbung bambu, nira kemudian direbus di atas tungku dalam sebuah wajan besar, untuk menghasilkan gula aren berkualitas, nira lebih enak dimasak dalam sebuah tungku dengan menggunakan kayu bakar untuk menghasilkan gula aren terbaik yang berasal dari kayu aren yang sudah tua. Nira memiliki yang diolah menjadi gula aren memiliki kalori yang tinggi. Gula aren sudah terbentuk bila nira menjadi pekat, berat ketika diaduk dan kalau diciduk dari wajan dan dituangkan kembali adukan akan putus-putus. Dan kalau tuangkan ke dalam air dingin, cairan pekat ini akan membentuk benang yang tidak putus-putus.Kalau sudah begitu, adonan diangkat dari tungku dan dicetak.
Gula aren termasuk dalam jenis gula pada umumnya. Hanya yang membedakan adalah gula aren memiliki rasa manis yang sangat tajam dibandingkan gula tebu atau yang biasa dikenal sebagai gula pasir. Gula arena dapat digunakan dalam berbagai jenis makanan dan minuman, seperti kopi, teh,, susu, coklat, sereal, bubur kacang ijo dan jenis panganan lainnya.
Gula aren memiliki kandungan gizi yang lebih banyak dibandingkan gula tebu. Gula aren memiliki kandungan kalsium, yang dapat menggantikan produk susu. Gula aren lebih murah dan sehat. Gula arena juga dapat digunakan sebagai gula tebu pengganti diabetes. Meski gula identik sekali dengan penyakit diabetes mellitus. Gula aren memiliki tingkat glisemik yang cukup rendah dibanding dengan gula tebu. Oleh karenanya, gula aren dapat dikonsumsi dengan aman bagi penderita diabetes.
Gula aren dengan tingkat glisemik yang rendah yakni 35 sehingga dengan cepat makanan yang dicampur dengan gula aren berubah menjadi glukosa. Untuk mengetahui tingkat atau nilai glisemik yang dapat dijadikan suatu acuan dalam mengkonsumsi gula berdasarkan Literatur Kesehatan, yakni :
1. Glisemik tinggi yang diubah menjadi glukosa jika nilai glisemik di atas 70 sangat rawan terhadap serangan diabetes.
2. Glisemik sedang, jika nilai glisemik berkisar 55-69
3. Glisemik rendah, jika nilai glisemik di bawah 55. Tingkat glisemik rendah inilah yang aman bagi penderita diabetes.
Tingkat glisemik yang dijelaskan di atas dapat dijadikan suatu acuan ketika seseorang ingin mengkonsumsi gula baik dalam bentuk makanan, minuman atau panganan kecil. Tingkat glisemik yang disarankan untuk dikonsumsi per harinya harus dibawah 55. Namun tak hanya itu, meski glisemik di bawah 55, tetap harus memperhatikan pola hidup yang sehat dengan tetap mengurangi atau membatasi asupan gula setiap harinya.
Makin rendah indeks glisemik, maka makin aman bagi pankreas untuk menghasilkan insulin secara normal. Dalam artian konsumsi gula aren aman bagi penderita diabetes, karena gula aren mengandung tingkat glisemik yang cukup rendah yakni 35. Namun penggunaan gula aren tetap harus dibatasi.
Sumber artikel; http://gulaaren.org

Gula Aren mengandung kandungan nutrisi penting seperti :
  1. Ascorbic Acid : Mencegah & Menghaluskan Jerawat, Mencegah Sembelit & Wasir.
  2. Kalsium : Menormalkan Gairah Seksual, Menormalkan Peredaran & Tekanan Darah, Mencegah Osteoporosis (Keropos Tulang).
  3. Vitamin B & Vitamin Lain : Metabolisme Protein & Karbohidrat, Membantu Imunitas Tubuh.
  4. Niacin : Menormalkan Kolesterol, Menghaluskan Kulit, Membantu Sistem Syaraf & Sistem Pencernaan, Menjaga Bibir Pecah/Sariawan.
Dalam gula aren terkandung beberapa unsur makro dan mikronutrien, diperkirakan, kandungan keduanya dalam gula aren lebih tinggi dibandigkan gula putih.

Beberapa kandungan mikronutrien dalam gula aren antara lain : Thiamine (vitamin B1), Riboflavin (vitamin B2), Nicotinic Acid (vitamin B3), Pyridoksin (vitamin B6), Cyanocobalamin (vitamin B12), Ascorbic Acid (Vitamin C), dan Garam mineral (sumber : S.Natarajan Msc,Palm Sugar, erode, Tamil Nadu – India, 2006).

Gula Aren diyakini memiliki kandungan makro dan mikronutrien lebih banyak dibandingkan dengan gula putih.Mikronutrien yang ada dalam gula aren antara lain : Garam mineral,  Thiamine (vitamin B1)Riboflavin (vitamin B2)Nicotinic Acid (vitamin B3)Pyridoksin (vitamin B6)Cyanocobalamin (vitamin B12)Ascorbic Acid (Vitamin C). Sumber S. Natarajan M.Sc.,Palm Sugar, Erode,Tamil Nadu.India. 2006.

Besarnya kandungan dari tiap tiap zat yang ada dalam gula aren belum diketahui secara pasti perbandingannya.beberapa faktor penyebabnya yaitu masih minimnya penelitian yang dilakukan, selain itu juga terdapat perbedaan jenis spesies palm yang diambil niranya.Faktor pengolahan air nira menjadi gula juga bisa membedakan kandungan zat-zat tersebut dari gula aren yang dihasilkan.

Gula aren lebih sehat dibandingkan dengan gula putih ?
Banyak ahli kesehatan menyebutkan,bahwa jumlah kalori yang terkandung dalam gula aren lebih sedikit dibandingkan kalori yang terdapat dalam gula putih (livestrong,selasa.11/01/2011).Berdasarkan Skala Indeks glikemi*,Gula aren memiliki nilai indeks glikemik yang lebih rendah sekitar 35 sedangkan gula pasir mencapai 58.

Para ahli kesehatan menyebutkan,nilai indeks glikemik yang dimiliki gula aren,menyebabkan gula aren lebih sehat dikonsumsi dan tidak menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang signifikan.

Selain dari kandungan kalori yang lebih kecil dari gula putih, dalam proses pembuatannya,gula aren umumnya lebih alami sehingga zat-zat tertentu yang terkandung didalamnya tidak mengalami kerusakan dan tetap utuh.Serta dalam proses pembuatannya juga, tidak dilakukan proses penyulingan berkali-kali juga tidak menambahkan bahan lain untuk memurnikannya.

Sumber artikel; http://tanamanobat-herbal.blogspot.com


Gula aren juga dipakai untuk memberi warna coklat makanan.  Gula Aren memiliki Indeks Glisemik yang sangat rendah yaitu 35. Indeks Glisemik adalah ukuran seberapa cepat makanan dapat diubah menjadi Glukosa.
Literatur Kesehatan menyatakan bahwa Indeks Glisemik dikategorikan sbb:
A. Tinggi , diatas 70 sangat rawan menyebabkan diabetes
B. Sedang,   kisaran 55 – 69
C. Rendah, dibawah 55  aman, bahkan bagi mengatasi diabetes.
Sebagai perbandingan :
Indeks Glisemik  Gula Putih  adalah  93    
Indeks Glisemik  Nasi           adalah  92
Indeks Glisemik  Gula Aren   adalah  35
Jadi, Makin rendah Indeks Glisemik, maka makin aman bagi Pankreas. Artinya Gula Aren melindungi tubuh dari Diabetes. Tidak hanya itu, Gula Aren juga aman dikonsumsi dan bermanfaat bagi mengatasi Diabetes.
Sumber artikel; http://www.pw5sehat.com/gula-aren

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

English French German Spain Italian Russian Japanese Korean Arabic Chinese Simplified